One day, a reporter asked a bank president.
“Sir, What is the secret of your success?”
“Two words.”
“And, sir, what are they?”
“Good decisions.”
“And how do you make good decisions?”
“One word.”
“And sir, what is that?”
“Experience.”
“And how do you get Experience?”
“Two words.”
“And, sir, what are they?”
“Bad decisions.”
Gue sering banget denger kata "Hidup itu adalah sebuah pilihan", awalnya butuh waktu buat mencerna kata bijak macam itu. Sampai pada akhirnya gue ngalamin sendiri, diketemukan dengan berbagai pilihan dalam hidup. Jadi inget waktu jaman gue masi kecil, suatu pagi sebelum ke sekolah gue mengalami dilema dihadapan sebuah kaca. "Mau gue belah kemana rambut ini?". "Belah pinggir kayak biasanya atau belah tengah karena imbas dari Nick Carter". Seinget gue sih yang menang adalah belah tengah. #hellyeah!
Seiring berjalannya waktu, makin banyak pula situasi dimana gue harus memilih entah kemana jalan hidup gue selanjutnya. Satu hal yang gak bakal gue lupain adalah ketika lulus SMA. Pilihan hidup tersulit dalam hidup gue. Papa-ku yang tercinta mau suruh gue buat lanjutin study keluar negeri. Sodara kandung gue semuanya uda ada di negeri orang, waktu itu cuma gue yg ada di Indonesia. Karena banyak faktor dan mental yang belum siap, akhirnya gue memutuskan untuk menolak penawaran tersebut. Tapi karena mau yang terbaik buat anaknya, si Papa "memaksa" gue buat setuju untuk diboyong ke luar negeri, mulai dari australia, singapore sampai negeri tetangga semuanya gue tolak mentah-mentah.
Sampai suatu ketika papa nulis sebuah surat pernyataan yang kira-kira isi nya berkata: "Saya yang bernama Jerry telah menolak kesempatan belajar keluar negeri yang diberikan oleh sang ayah dan akan bertanggung jawab atas pilihannya tersebut dikemudian hari." Dilengkapi juga oleh sebuah materai enam ribu perak untuk gue tanda tangan diatasnya. Dengan air mata berlinang dan ingus meleleh perlahan akhirnya gue tanda tangan surat tersebut.
But look at me now! 6 tahun setelah peristiwa tersebut, saya duduk di depan sebuah komputer menulis blog post ini dengan gelar Sarjana Ilmu Komunikasi. Sudah bekerja di perusahaan advertising agency yang bernama OCTIS hampir selama 2 tahun dengan gaji yang bisa dibilang lumamam dah tuh. ahahaha. Tapi yang pasti tidak ada kata "Menyesal", gue bertemu dengan calon orang-orang hebat dikelas advertising Landen Sekul dan banyak peristiwa lainnya yang dapat dijadikan pengalaman hidup.
Intinya adalah ketika lo dihadapkan pada sebuah dilema dalam menentukan pilihan dalam hidup, pertimbangkan dengan matang. Setiap pilihan gak ada yang salah atau benar, tapi setiap pilihan ada "Lose Some Get Some"-nya tersendiri. Yang paling penting adalah bagaimana kita bertanggung jawab dengan pilihan tersebut. Jangan pernah takut untuk mengambil sebuah keputusan, jika kenyataannya gak sesuai dengan harapan, jadikan itu sebuah pengalaman. Karena kata mereka "Pengalaman adalah guru yang paling berharga"
YOLO my friend!
they also said:
"If you never try
You'll never know"
so...
why don't you
give it a try